Identifikasi Keragaman dan Dominansi Gulma di Perkebunan Teh, Pusat Penelitian Teh dan Kina
Abstract
Budidaya tanaman teh tidak lepas dari proses pemeliharaan yang salah satunya adalah pengendalian gulma. Gulma merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya yang kehadirannya merugikan tanaman budidaya. Pengendalian gulma perlu dilakukan agar tanaman dapat dibudidayakan secara produktif dan efisien. Dominansi gulma dapat membantu mengidentifikasi gulma di suatu areal sehingga pengendalian gulma dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Penelitian ini dilaksanakan di Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK), Gambung pada bulan Januari hingga Mei 2022. Pengamatan metode analisis vegetasi yang digunakan adalah metode kuadran di masing-masing blok kebun berdasarkan tahun pangkas. Gulma yang teridentifikasi di perkebunan teh sebanyak 44 jenis yang terbagi berdasarkan 3 golongan yaitu 38 jenis gulma berdaun lebar, 2 jenis gulma teki, dan 4 jenis gulma rumput. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa gulma yang tumbuh pada Tahun Pangkas 1 didominansi oleh Commelina benghalensis, Tahun Pangkas 2 didominansi oleh Mitracarpus hirtus, Tahun Pangks 3 dan 4 didominansi oleh Ageratum conyzoides. Nilai koefisien komunitas antar tahun pangkas < 70% yang artinya populasi gulma tersebut heterogen. Pengendalian gulma secara manual menggunakan parang dan secara kimiawi menggunakan herbisida yang disemprotkan dengan menggunakan knapsack sprayer. Herbisida yang digunakan berbahan aktif Isopropilamina glifosat dengan dosis berkisar 2 L/ha, konsentrasi 5–5,3 mL/L dan volume semprot 375–400 L/ha. Waktu aplikasi pengendalian gulma secara kimiawi di perkebunan teh dilakukan pada pagi hari.
Downloads
Copyright (c) 2023 Nurul Afiyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
a. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
b. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
c. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).